Headlines News :

Industri Kayu Kini Bergeser ke Jawa

Rabu, 04 Juni 2014

Pulau Jawa masih menjadi wilayah favorit kalangan industri untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya adalah industri kayu. Jika sebelumnya berbasis di luar Jawa, seperti Papua, Kalimantan, dan Sumatera, kini kegiatan industi ini bergerser ke pulau padat penduduk tersebut. Menurut Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, pengusaha kayu melirik Jawa karena ketersediaan baku, berupa kayu sengon, gabon, dan gamelina. Kayu-kayu yang biasa digunakan untuk pertukangan kini banyak dikembangkan di Jawa. “Hampir setiap kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur punya industri pengolahan kayu,” katanya, Selasa, 25 Maret 2014.
Industri Kayu Jawa

Masyarakat di Jawa kini banyak menanam sengon karena harganya di pasar internasional cukup menggiurkan. Di pasar Cina, kayu sengon dari Indonesia dihargai sampai Rp 4 juta per meter kubik. Sedangkan di tingkat petani, kayu sengon, gamelina, dan gabon dihargai Rp 1,2 juta per meter kubik. Setiap satu hektare lahan, kata Zulkifli, bisa ditanami sekitar seribu batang pohon sengon. Jumlah itu bisa menghasilkan sekitar 400 meter kubik kayu sengon. “Kalikan saja berapa yang bisa dihasilkan petani,” ucapnya. Menteri Zulkifli berharap minat menanam sengon yang sedang berkembang di Pulau Jawa bisa diikuti Kalimantan, Sumatera, dan Papua yang lahannya masih luas. “Bukan tidak mungkin Indonesia akan merajai industri kayu lagi,” ujarnya.
Namun data Asosiasi Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menunjukkan nilai ekspor mebel nasional kalah jauh dibandingkan dengan Vietnam dan Cina. Pada 2013, ekspor mebel nasional hanya US$ 1,2 miliar, sedangkan Vietnam dan Cina melambung sampai US$ 4 miliar lebih. (baca: Asosiasi Mebel Tolak Rencana Ekspor Kayu Mentah) “Nilai ekspor mebel Jawa Tengah hanya US$ 550 juta. Bahkan Jepara sebagai sentra mebel saja kalah dari Semarang,” kata Anggoro Ratmodiputro, Ketua Asmindo Jawa Tengah. Menurut dia, kekalahan Indonesia dalam ekspor mebel nasional itu karena kurangnya kepedulian negara terhadap industri padat karya. 
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/03/26/090565397/
Share this article :

0 comments:

Ayo Berikan Kometarmu

Tuliskan yang ada dalam pikiranmu !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Blog Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger